Selamat Datang di Blog Kang Djoen 'berbagi untuk negeri'

Tuesday, April 3, 2012

Materi Filsafat Umum


Materi Filsafat Umum
Dosen : Jujun Juhanda, S.Sos.I
Pertemuan ke-2

Pengetian filsafat :
  • Menurut etimologi filsafat adalah mencintai kebijaksanaan.
  • Konsep Plato memberi istilah dialektika yang berarti seni berdiskusi
  • Konsep Cicero menyebutnya sebagai ibu dari semua seni 
  • Konsep Al Farabi adalah menyelidiki hakikat sebenarnya dari segala yang ada. 
  • Konsep Rene Descartes menyatakan kumpulan segala pengetahuan dimana Tuhan, alam dan manusia menjadi pokok penyelidikan.  
Dari keragaman pengertian filsafat tersebut bisa disimpulkan bahwa filsafat memberikan suatu konsep bahwa filsafat mempunyai pengertian yang multi dimensi. Filsafat dikatakan sebagai ilmu karena filsafat mengandung empat pertanyaan ilmiah yaitu : bagaimana, mengapa, kemana dan apa. 

  1.  Pertanyaan bagaimana mengandung sifat-yang dapat ditangkap atau tampak oleh indera, jawaban yang diperoleh bersifat deskriptif 
  2. Pertanyaan mengapa mengandung sebab (asal mula) suatu obyek, jawaban yang diperoleh bersifat kausalitas. 
  3. Pertanyaan kemana menanyakan tantang apa yang terjadi dimasa lampau, sekarang dan yang akan datang, pengetahuan yang diperoleh adalah: pengetahuan yang timbul dari hal yang selalu berulang dapat dijadikan sebagai pedoman, pengetahuan yang terkandung dalam adat istiadat atau kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat dan pengetahuan yang timbul dari pedoman yang dipakai (hukum) sebagai suatu hal yang dijadikan pegangan. 
  4. Pertanyaan apakah menanyakan tentang hakikat atau inti mutlak dari suatu hal, jawaban yang diperoleh mengetahui hal-hal yang sifatnya sangat umum, universal dan abstrak.
 Ciri-ciri pemikiran filsafat yaitu:
  1. sangat umum,
  2. tidak faktual artinya membuat dugaan-dugaan yang masuk akal dengan tidak berdasarkan pada bukti tetapi bukan berarti tidak ilmiah,
  3. bersangkutan dengan nilai dimana penilaian yang dimaksud adalah yang baik dan buruk yang susila dan asusila,
  4. berkaitan dengan arti,
  5. dan implikatif. .

Adapun kegunaan mempelajari filsafat adalah : Menambah ilmu pengetahuan sehingga dapat membantu menyelesaikan masalah dengan bijaksana, membuat manusia lebih hidup lebih tanggap (peka) terhadap diri dan lingkungannya, membantu manusia untuk mengetahui mana yang pantas ditolak dan mana yang pantas disetujui.
Filsafat dibagi menjadi beberapa periode diantaranya:
 
1. Filsafat Yunani, dimana filsafat Yunani terbagi menjadi dua periode :
  • Periode Yunani kuno disebut periode filsafat alam, karena pada periode ini ditandai dengan munculnya ahli pikir alam dimana arah dan perhatian pemikirannya pada alam sekitarnya. Pernyataan-pernyataan yang dibuat bersifat filsafati (berdasar akal pikir) dan tidak berdasar pada mitos. Ahli pikir alam antara lain, adalah Thales, Anaximandros, dan Pythagoras.
  • Periode Yunani klasik merupakan periode perkembangan filsafat yang sangat pesat, aliran yang mengawali periode Yunani kalasik adalah sofisme (cerdik pandai). Ahli pikir Yunani klasik antara lain, Socretes menyelidiki manusia secara keseluruhan yaitu dengan menghargai nilai-nilai jasmaniah dan rohaniah, dimana keduanya tidak dapat dipisahkan. Plato mencoba menyelesaikan permasalahan lama : mana yang benar yang berubah-ubah (Heracleitos) atau yang tetap (Parmenides), antara pengetahuan lewat indera dan pengetahuan lewat akal. sebagai penyelesaian persoalan. Ia menerangkan bahawa manusia sesungguhnya berada dalam dua dunia yaitu dunia pengalaman yang bersifat tidak tetap, dan dunia ide yang bersifat tetap. Dunia pengalaman merupakan bayang-bayang dunia ide sedang dunia ide merupakan dunia sesungguhnya. Pemikiran Aristoteles antara lain: ajaran tentang logika, silogisme, pengelompokan ilmu pengetahuan, potensia dan dinamika, pengenalan etika dan Negara.   
2. Filsafat Barat abad petengahan (476-1492) dapat dikatakan sebagai abad gelap karena berdasarkan pada  
    pendekatan sejarah gereja, saat itu tindakan gereja sangat membelenggu kehidupan manusia, sehingga manusia 
    tidak lagi memiliki kebebasan untuk mengembangkan potensi dirinya .Masa abad pertengahan dibagi menjadi 2 
    (dua) masa yaitu :
  • Masa patristik, para ahli pikir beragam pemikirannya ada yang menolak filsafat Yunani dan ada yang menerimanya, yang menolak adalah karena mereka sudah mempunyai sumber kebenaran yaitu firman Tuhan dan tidak dibenarkan mencari kebenaran lain seperti filsafat Yunani, sedang yang menerima beranggapan bahwa walau telah ada sumber kebenaran, tetapi tidak ada salahnya menggunakan filsafat Yunani, yang diambil tata cara berpikirnya, ahli pikir patristik antara lain: Justinus martir, Klemens, Tertullianus, Augustinus. Aliran skolastik berkaitan dengan sekolah dan merupakan corak khas dari sejarah filsafat abad pertengahan.
  • -          Filsafat skolastik adalah filsafat yang mempunyai corak semata-mata agama, filsafat yang mengabdi kepada teologi, atau filsafat yang rasional memecahkan persolan-persoalan mengenai berpikir, sifat ada, kejasmanian, kerohanian, baik buruk, filsafat yang termasuk jajaran pengetahuan kodrat, akan dimasukkan ke dalam bentuk sintesa yang lebih tinggi antara kepercayaan dan akal, filsafat Nasrani, karena banyak dipengaruhi oleh ajaran gereja, ahli pikir skolastik antara lain, Peter Abaelardus, Albertus Magnus, Thomas Aquinas, William Ockham. 
3. Pemikiran filsafat di timur mengemukakan tentang filsafat India, filsafat Tiongkok, dan filsafat Islam. Filsafat India 
    berkembang dan menjadi satu dengan agama sehingga pemikiran filsafatnya bersifat religius dan tujuan akhirnya 
    mencari keselamatan akhirat Filsafat India terbagi menjadi :
  • Zaman Weda pemikiran filsafat berupa mantera-mantera dan pujian keagamaan,
  • Zaman Wira Carita pemikiran filsafat berupa tulisan-tlisan tentang kepahlawanan dan tentang hubungan manusia dengan dewa.
  • Zaman Sastra Sutra diisi oleh semakin banyaknya bahan-bahan pemikiran filsafat (sutra), dengan ditandai dengan lahirnya tokoh-tokoh seperti Sankara, Ramanuja, Madhwa, dan lainnya.
  • Zaman Kemunduran diisi oleh pemikiran filsafat yang mandul, karena para ahli pikir hanya menirukan pemikiran filsafat yang lampau saja.
  •  Zaman Pembaharuan diisi oleh kebangkitan pemikiran filsafat India,yang mnejadi pelopornya Ram Mohan Ray seorang pembaharu yang mendapatkan pendidikan di Barat. 
4. Filsafat Tiongkok dapat dikatakan hidup dalam kebudayaan Tiongkok.Hal ini disebabkan karena pemikiran filsafat 
    selalu diberikan dalam setiap jenjang pendidikan dari pendidikan dasar sampai pendidikan tinggi.Menurut rakyat 
    Tiongkok fungsi filsafat dalam kehidupan manusia adalah untuk mempertinggi tingkat rohani.Di Tiongkok ada dua 
            aliran yang mendominasi pemikiran rakyat yaitu Confusianisme dan Taoisme. 

5. Filsafat Islam dibagi dalam beberapa periode :
  • Periode Mutazilah yaitu periode yang mendahulukan pemakaian akal pikiran kemudian diselaraskan dengan Al-Quran dan Al-Hadits. Menurut mereka , Al-Quran dan Al-Hadits tidak mungkin bertentangan dengan akal pikiran.
  • Periode Filsafat Pertama upaya pendahuluannya adalah diadakan pengumpulan naskah-naskah filsafat Yunani, kemudian diterjemahkan.
  • Periode kalam Asyari adalah periode memperkokoh akidah Islam.
  • Periode filsafat kedua merupakan prestasi besar dan sebagai mata rantai hubungan Islam dari Timur ke Eropa. Inilah sumbangan Islam terhadap Eropa yang dapat membawa kebebasan berpikir.
5. Filsafat modern dimulai sejak adanya krisis zaman pertengahan yang ditandai dengan munculnya gerakan 
    Renaissance yang berarti kelahiran kembali.Tujuan utamanya adalah merealisasikan kesempurnaan pandangan 
    hidup Kristiani dengan mengaitkan filsafat Yunani dengan ajaran agama Keristen.

Selain itu ada 2 jenis filsafat yakni filsafat Analitis dan Strukturalis.Kedua filsafat tersebut merupakan dua aliran filsafat yang mempunyai pengaruh besar dewasa ini.Tokoh aliran filsafat analitis adalah Ludwig Josef Johan Wittgenstein.Sumbangannya yang terbesar adalah pemikirannya tentang pentingnya bahasa.Ia mencita-citakan suatu bahasa yang ideal, lengkap,formal dan memberikan kemungkinan bagi penyelesaian masalah-masalah kefilsafatan. Sedang tokoh Strukturalisme adalah J.Lacan, menurut pemikirannya bahasa terdiri dari sejumlah termin yang ditentukan oleh posisi-posisinya satu terhadap yang lain. Menurut pendapatnya kita baru menjadi pribadi apabila kita mengabdikan diri pada permainan bahasa. Kalau orang tidak lagi mengabdikan diri pada aturan tersebut, ia tidak lagi bersifat pribadi (maksudnya orang gila yang bicara dengan Neo-Logisme).

No comments:

Post a Comment

Tolong commentnya berhubungan dengan artikel yang ditulis